Pemerintah provinsi DKI berencana membuka kembali bioskop di Jakarta. Rencana itu saat ini masih dikaji dan belum diketahui pasti kapan akan direalisasikan.
Namun, Kepala Bagian Penyakit Menular di Universitas Maryland, Amerika Serikat, Faheem Younus mengimbau orang Indonesia jangan dulu nonton ke bioskop saat ini. Menurutnya, risiko penularan Covid-19 di bioskop sangat tinggi.
Beberapa aspek tingginya penularan tersebut karena pertama, gedung bioskop berada dalam ruang tertutup. Seperti diketahui, virus corona bisa menyebar di udara, terutama di ruang tertutup.
Indonesia: Avoid movie theaters/cinemas. See the high risk criteria they meet:
Indoor? ☑️
Social distancing ?
Poor ventilation ☑️
Prolonged exposure☑️One COVID+ patient (even asymptomatic) in a cinema may infect dozens
Being “happy” won’t prevent COVID; being careful will https://t.co/gDaTJxi2CD pic.twitter.com/vMXCN8rQgR
— Faheem Younus, MD (@FaheemYounus) September 1, 2020
Kedua, menjaga jarak sulit diterapkan di dalam bioskop. Meskipun diterapkan jarak, namun akan ada risiko orang melanggarnya.
Ketiga, ventilasi di dalam bioskop sangat buruk. Gedung bioskop adalah ruang tertutup dan kedap suara sehingga tidak ada ventilasi sama sekali.
Keempat, risiko penularan sangat tinggi karena jangka waktu menonton bisa hingga 3 jam sehingga potensi penularan tinggi.
“Satu saja pasien Covid-19 meski dia tidak bergejala bisa menularkan pada lusinan orang,” demikian menurutnya, dikutip dari akun Twitternya.
(rt)
Comment